Lonjakan angka pengangguran di Indonesia kembali menjadi sorotan publik, terutama setelah data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Para pengamat dan pakar ketenagakerjaan menilai bahwa salah satu penyebab utama dari fenomena ini adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM). Kurangnya keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri serta rendahnya tingkat pendidikan dan pelatihan menjadi hambatan utama bagi banyak pencari kerja untuk bersaing di pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif.
Meskipun pemerintah telah meluncurkan berbagai program pelatihan vokasi dan peningkatan keterampilan, dampaknya dinilai belum merata dan belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Banyak lulusan sekolah dan perguruan tinggi yang belum memiliki kesiapan kerja yang memadai, terutama dalam bidang teknologi, bahasa asing, dan soft skills seperti komunikasi dan kerja tim. Ketimpangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri juga memperparah situasi, di mana banyak perusahaan kesulitan menemukan tenaga kerja yang sesuai dengan standar yang mereka butuhkan.
Untuk mengatasi masalah ini, para ahli mendorong adanya reformasi menyeluruh dalam sistem pendidikan dan pelatihan kerja. Kurikulum perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan dinamika pasar kerja global, sementara kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan institusi pendidikan harus diperkuat. Dengan peningkatan kualitas SDM secara menyeluruh, Indonesia diharapkan mampu menurunkan tingkat pengangguran dan meningkatkan daya saing nasional di tengah tantangan ekonomi global.


2 February 2025